Instagram Bakal Sensor Foto Ekstrem Sakiti Diri Sendiri

Media sosial merupakan tempat berbagai untuk berbagai hal. Melalui media ini, Anda bisa memosting beragam tulisan atau bahkan foto yang Anda sukai. Adapun salah satu media sosial yang populer adalah Instagram.

Instagam merupakan media untuk berbagi foto-foto online melalui jejaring sosial dengan banyak sekali pengguna. Bukan tanpa alasan, namun media sosial satu ini memiliki beberapa fitur menarik yang membuatnya unggul dibandingkan dengan media sosial lain sejenisnya.

Selain berkembang dengan penambahan fitur yang makin keren, Instagram juga memberlakukan beberapa kebijakan yang harus diikuti oleh para penggunanya. Dan baru-baru ini, Adam Mosseri, bos Instagram menambahkan kebijakan baru dengan memberlakukan sensor pada foto-foto yang memperlihatkan self-harm atau suatu tindakan untuk menyakiti diri sendiri.

 

Kebijakan baru yang diberlakukan tidak hanya menyensor foto yang secara jelas menampakkaan aksi menyakiti diri sendiri namun juga memblok hal serupa pada hashtag, explore dan di bagian pencariannya.

“Hingga sekarang, kami telah memfokuskan sebagian besar pendekatan kami untuk mencoba membantu individu yang berbagi mengenai pengalaman mereka tentang self-harm” tulis bos Instagram seperti yang dikutip dari CNET.

Mosseri juga menambahkan, jika pihaknya telah mengizinkan konten yang memperlihatkan kontemplasi ataupun pengakuan mengenai self-harm, karena para ahli menyatakan jika hal tersebut mampu membantu orang-orang dalam mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Namun kita harus melakukan lebih untuk mempertimbangkan efek dari menyebarnya foto-foto self harm bagi orang lain yang melihatnya.

Meski demikian, pihak Instagram sendiri mengaku jika tidak akan menghapus konten yang berisi mengenai self-harm nongrafik secara keseluruhan. Pihak Instagram tidak ingin mengisolasi orang-orang yang sengaja memposting hal tersebut sebagai langkah  mereka untuk meminta pertolongan kepada orang  lain.

Mengenai masalah di atas, Instagram tengah mempertimbangkan untuk memberikan sensor berupa gambar kabur mengenai self-harm nongrafik menggunakan layar sensitivas atau sensitivity screen. Dengan demikian, pengguna instagram yang lain tidak dapat melihat konten self harm yang dibagikan secara default,  kecuali jika mereka sendiri yang ingin melihatnya.

Kebijakan baru yang di berlakukan oleh Instagram terkait dengan penyensoran self-harm dilakukan, menyusul adanya kisah tragis yang berujung kematian yang terjadi pada seorang remaja berusia 14 tahun, Molly Russel asal Inggris.

Menurut orang tua Russel, Instagram ikut mendorong anak mereka melakukan aksi bunuh diri pada tahun 2017 lalu. Orang tua  Russel menganggap anaknya melakukan aksi bunuh diri setelah melihat beberapa konten self harm yang ada di Instagram anaknya.

Kebijakan yang diberlakukan oleh Instagram tentu memberi keuntungan bagi para penggunanya terlebih jika mereka tidak menyukai konten yang memperlihatkan self-harm. Instagram sendiri mengusahakan untuk terus melakukan pantauan mengenai laporan post yang ada di seluruh dunia, apalagi jika laporan terkait berisi mengenai konten yang membahayakan personal para pengguna Instagram.

Dengan adanya kebijakan ini tentu media sosial Instagram semakin keren digunakan bukan? Apalagi Anda tidak akan lagi terganggu dengan konten-konten yang Anda rasa negatif dengan memperlihatkan foto-foto mengenai self harm di media tersebut.

Selain itu, Instagram juga tidak hentinya menawarkan beragam fitur keren lainnya, yang pastinya bisa Anda nikmati sebagai pengguna setia platform yang diakuisisi Facebook ini. Sebagai pengguna instagram, Anda juga sebaiknya lebih bijak dalam mengunggah foto ataupun video kepada khalayak ramai. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi diri sendiri serta para pengguna instagram lain yang bisa melihat konten yang dibagikan.

Yanita Nurhasanah
Yanita Nurhasanah

Seseorang yang masih terus belajar dan mengasah kemampuan menulis.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *